Label

Sabtu, 01 September 2012

sabtu malam/ malam minggu

sabtu malam, atau malam minggu biasa orang-orang menyebutnya, sama saja buatku. aku juga menanti moment itu. karena ketika waktu itu tiba itu artinya keesokan harinya aku punya waktu libur. kata lagu, malam minggu itu malam yang panjang. aku baru berpikir sekarang, owww iya yah, kok bisa kalau malam minggu selalu terasa lebih lama dibandingkan malam-malam sebelumnya.
malam mingguku kali ini kuisi dengan menghayal, bukan menghayal juga sih. lebih tepatnya kalau disebut mereview kembali apa yang pernah jadi cita-cita saya waktu kecil.
kalau dulu teman-teman SD ku banyak yang bercita-cita jadi dokter, polisi, atau tentara. aku justru bercita-cita jadi guru SD. hahaha,, aku masih kecil waktu itu, guru masa SDku lah yang banyak menginspirasi. tapi kalau aku menggali lebih dalam memoriku, ada alasan yan g lucu yang membuat aku ingin jadi guru SD. alasan yang sangat konyol, sangat lugu, dan sangat lucu. kau tau kenapa? waktu kecil aku ingin jadi guru karena ingin seperti guruku yang menyuruh kita membawa sapu lidi setiap anak masing-masing dua. bayangkan berapa banyak sapu lidi yang terkumpul. dan yang disimpan di kelas biasanya sebagian, dan sebagian lainnya di bawa guru untuk pulang. aku juga ingin membawa sapu lidi yang banyak ke rumahku. dasar anak-anak. aku masih mending ada adeknya temanku yang cita-cita jadi tukang bentor (aku tidak menyimpulkan bahwa guru lebih baik dari jadi tukang bentor, keduanya sama-sama halal). kalian tau apa alasannya? dia terinspirasi dari tukang bentor langganan yang selalu mengantar jemputnya. dia tertarik dengan uang pecahan seribu- seribuan yang kita bayarkan ke tukang bentornya. hahaha... bagi anak-anak kecil uang seribu itu banyak, bahkan bagi saya sapu itu sangat berharga. waktu kecil kita mudah menghargai hal-hal kecil. kemudian kita menjadi dewasa dan menganggap semua hal istimewa tadi biasa saja.
setelah saya pikir lagi sekarang,,, aku masih ingin menjadi guru, tentu saja dengan motivasi yang berbeda. aku tau bahwa jika guru menggunakan pengaruhnya sebaik mungkin maka, akan tercipta calon-calon pesohor dan pemimpin negeri. aku ingin sekali jadi bagian dari itu. aku kini membayangkan seandainya aku menjadi guru( tenaga pendidik), 40 tahun kemudian, ketika wajah dan seluruh kulitku telah keriput. mungkin akan ada seorang rektor universitas atau seorang pengusaha terkenal, atau mungkin motivator yang kemudian mempersilahkanku dengan hormat, dan mengenalkan kepada orang bahwa akulah yang pertama memberinya motivasi. sungguh impian yang indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentnya dong... :)