Label

Jumat, 27 April 2012

mata yang tak melihat

hari ini aku berkesempatan berkunjung ke YAPTI yayasan untuk anak dengan cacat, dan hari ini kebetulan aku di SLB-A untuk anak tuna netra. apa yang ada dalam bayanganku tentang anak cacat sangat jauh berbeda dari yang hari ini aku temui. melihat mereka membuatku merasa takabur karena lupa mensyukuri nikmat penglihatan yang selama ini diberikan kepadaku.
mengunjungi tempat ini tak pernah ada dalam planingku, tapi tentu saja kesempatan untuk berkunjung kesini juga bukan merupakan hal yang kusesali. aku bersyukur karena disamping aku bisa membantu penelitian temanku, aku juga telah mendapatkan pelajaran untukku sendiri.
mereka yang semangatnya tak pernah kabur,,,,
mereka yang tetap bercita-cita....
impian mereka bukan hal yang muluk-muluk dan mereka yakin akan mewujudkannya suatu saat nanti.
tak seperti dugaanku,,, saya pikir sampai disana saya akan kasiah terhadap nasib mereka, ternyata tidak. bukan karena aku tidak punya rasa iba atau hatiku terbuat dari batu melainkan mereka memang tak membuat kami merasa harus kasian pada mereka. mereka ceria, mereka beraktifitas, dan mereka berkarya. hal yang akan terjadi ketika kalian kesana adalah rasa bangga karena dengan keterbatasan mereka tak ada sedikitpun rona sedih dalah wajah-wajah itu. yang ada hanya wajah optimisme....
mereka tak memiliki rasa kuatir, karena mereka hidup pada masa sekarangnya... mereka tak memusingkan yang suda-sudah, bagi mereka yang terpenting adalah melakukan yang terbaik hari ini

dan aku mengatakan,,,,,, melalui mata-mata yang tak melihat itu, aku melihat dunia dengan cara yang berbeda

nothing

kadang-kadang aku jengkel juga dengan tingkahnya,,,,
ternyata dia seperti itu ke semua orang...
aku yang salah karena berharap lebih.
mengira bahwa perlakuan itu khusus untukku.
sekarang aku takkan berbesar kepala,,,,
aku takkan berbangga hati.
bagiku cukup dengan apa yang telah aku miliki.
aku juga tidak membutuhkan seseorang yang tidak benar-benar spesial dalam hidupku,


aku butuh kursi nyamanku...
aku butuh kursi penonton
biarkan aku hanya jadi saksi dari cerita mereka
jangan libatkan aku dalam meja pemain,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,


karena aku tak berbakat

Selasa, 24 April 2012

you

hari ini dapat pelajaran berharga dari adik teman yang sakit. benar-benar sehat itu adalah nikmat.... tapi tentu saja sakitpun nikmat dari Allah.di umur 11 tahun dia menderita leukimia. hanya dalam jangka waktu kurang dari 2 minggu telah berkantong-kantong darah yang masuk ke dalam tubuhnya. sunnguh aku jadi sadar bahwa banyak hal di dunia ini yang benar-benar lupa kita syukuri. darah yang selama ini mengalir dalam tubuh kita secara alamiah oleh adik itu setengah mati dia peroleh. aku tak mengerti jenis penyakitnya dan bagaimana persisx penyakit itu hanya saja aku berpikir bahwa darah ini yang dulux kita dapat secara percuma oleh sebagian orang harus dibayar mahal bahkan sangat mahal. demikian pula udara, ada banyak hal...
untuk itu aku berhenti sejenak untuk mesyukir semua hal dalam hidupku yang selama ini lupa aku syukuri.

Rabu, 04 April 2012

orang yang (dalam persepsi masyarakat) tidak waras

dia melihat kebawah,,,,,
tak ada yang memperhatikannya,,,
karena bagi semua manusia "waras" disini, dia sudah sangat biasa berada disana
dia memperhatikan semua hiruk-pikuk yang ada di PKM ini,,,
memperhatikan sekolompok anak bela diri sedang latihan....
entah apa yang ada di otak "si tidak waras ini"?
Biarkan saya coba menerka....
barang kali dia sedang berpikir betapa ribetnya kami "si waras".
ribet menurutnya karena kami terlalu memusingkan banyak hal
ribet karena kami yang belum mampu mengurus diri sendiri sok pahlawan mengurus orang lain.
barangkali baginya justru kami inilah yang tidak waras,,,,
kami yang terlalu berisik hingga lupa untuk diam memperhatikan...
dan sekarang biarlah kami saling menebak siapa yang waras dan yang tidak waras sebenarnya.

belajar dari sebuah penolakan

ternyata sedikit penolakan tidak harus membuat kita berhenti berusaha dan melakukan sesuatu hal yang baik. sedikit penolakan bisa membuat kita terutama saya pribadi untuk lebih belajar sedikit lebih keras, untuk lebih berusaha sedikit lebih keras. atau mencoba melihat jalan lain.
ternyata jauh lebih banyak pelajaran yang bisa dipetik dari sebuah penolakan. dari penolakan ini aku belajar berbesar hati. dari penolakan ini aku belajar berdamai dengan diriku, aku belajar untuk berhenti menyalahkan diriku sendiri atas apapun yang terjadi.
setidaknya penolakan ini membuatku melihat seseorang yang benar-benar objektif, mereka menilai terlepas siapa kita