Label

Minggu, 20 Oktober 2013

siapa yang memberikan hak kepada manusia untuk menyakiti orang lain?. baik itu menyakiti secara fisik maupun psikis. Siapa kita sehingga bisa menyakiti perasaan orang lain dengan menyinggung fisik. Bukan kah itu artinya sama dengan menghina Tuhan, karena meragukan ciptaannya? Ingat selalu tak ada yang sempurna.... setiap manusia ada kekurangan, kekurangan fisik masih mending tapi kekurangan dalam hal sikap, kadang bikin sakit hati. Tapi kembali lagi yang harus kita ingat bahwa tak ada yang sempurna bahkan SAHABATPUN BISA BERBUAT SALAH, TAPI KITA AKAN SELALU MENEMUKAN ALASAN UNTUK SELALU MEMAAFKAN MEREKA"

Hidup ini..........untuk apa?

pernah kamu bertanya hidup ini untuk apa?

Kamis, 03 Oktober 2013

4/10/2013

Ya Tuhan maafkan saya untuk setiap emosi yang ku keluarkan, untuk setiap tindakan yang semestinya tidak ku lakukan. Engkau maha mengetahui lagi maha melihat, aku yakin hanya Engkau yang mengerti betul alasan dari setiap amarahku. Aku tau aku memiliki kekurangan , tapi aku tak suka kekurangan itu di manfaatkan orang lain untuk menyerangku. Aku tau aku kadang lupa dan sering mengatakan aku lupa, tapi aku yakin benar Engkau lebih tau bahwa itu tidak selamanya aku lupa. Kali ini aku yakin ingat betul, bahkan bila tak ada saksiku, Engkau adalah saksiku. Aku menyimpannya... aku yakin menyimpannya. Dan engkau beserta malaikat-malakaitmu atau bahkan setan juga menyaksikannya. Bahkan 5 orang teman pondokanku melihatku berlari-lari membawanya. Aku ingat tak mungkin jatuh, karena aku ingat menyimpannya.

Maafkan aku yang terlalu cengeng Tuhan, Kemarin adalah hari yang benar-benar melelahkan. Tidak seperti biasanya, kemarin bahkan tak sempat teman pondokanku ku ajak cerita, ada banyak tugas kantor yang harus ku selesaikan. Magrib pulang dari kampus, sampai di pondokan tak ada hal lain yang kulakukan selain berusaha mengirim tugas sambil mengingat masih banyak agenda yang harus ku selesaikan hari itu juga. Aku masih harus keluar mencari sesuatu yang di suruhkan, dan kembali lagi merampungkan berkas keuangan. Belum lagi tugas yang sudah dealine, Telpon bapakku bahkan tidak terlalu kugubris, ku katakan padanya aku sibuk, janjiku pada seorang junior bahkan sampai kulupa, Aku kacau kemarin. Tapi aku yakin seyakin-yakinnya, aku membawa modem itu dan menyimpannya. Bahkan ketika aku menelpon dengan suara bergetar lantaran lari-lari aku masih ingat memegannya. Ini sungguh bukan persoalan modem, bahkan dengan manusiapun aku tak pernah merasa terikat, apalagi dengan benda. Aku bukan sombong, aku hanya yakin padaMu, bahwa rejekiku tak mungkin tertutar, Aku yakin engkau akan selalu melancarkan rejeki untukku. Aku hanya butuh dukungan kemarin tapi yang kudapatkan mana cap "pelupa". Aku masih terlalu jengkel......

Selasa, 01 Oktober 2013

2/10/2013

Kapan masa dalam hidup kita akan mengatakan CUKUP??? Bahwa pelajaran yang kita dapat sudah cukup, Harta yang kita miliki telah cukup, Jabatan yang kita miliki telah cukup.... Yang terjadi kita akan selalu merasa kurang. Masih mencari, sekolah setinggi-tingginya... Menimbun harta sebanyak-banyaknya, berambisi untuk jabatan yang lebih tinggi lagi dan lagi.
Berada pada anak tangga terbawah dan melihat bahwa mimpinya ada pada tangga selanjutnya. Berusaha berjalan, merangkak, melompat, berlari untuk sampai pada tujuannya itu. Dan sampailah kita pada tangga kedua dan sadar bahwa masih ada tangga ketiga yang lebih tinggi. Pandangan kitapun teralihkan kesana, yakin bahwa tangga yang lebih tinggi bisa membawa pada kebahagiaan yang lebih tinggi pula. Kita sudah lupa kenapa berada di tangga kedua itu dan sekarang fokus pada tangga selanjutnya. POkoknya harus sampai... Seterusnya hingga sampai pada puncak tertinggi dan sadar bahwa kita telah ketinggalan sesuatu.. Rasa bahagia itu tidak di sana. Mau apa??? semua usaha sudah dikerahkan. Orang pada tangga yang di bawah kita yakin bahwa posisi kita adalah yang terbaik. Kita hanya berusaha bahagia, berusaha membuat orang lain yakin bahwa posisi kita memang bisa membuat bahagia. Padahal kita sendiri ragu apa kita bahagia. Tidak!!! Ada hal yang di lewatkan. Mau turun lagi, gengsi terlalu besar. Rasa kesal, tapi mau buat apa??? Biarlah, yang penting bisa membuat orang lain iri, batin kita. Tapi apakah itu setimpal???? Mudah-mudahan...