Label

Senin, 29 September 2014

Nong Nooch Botanical Garden, Pattaya, Thailand



Dulu sempat men-search  taman bunga lewat internet dan akhirnya dapat beberapa gambar dan salah satunya adalah taman bunga di thailand ini, tapi tentu saja waktu itu saya tidak tau. Tak disangka setelah sekian lama saya bisa berada di sini. Berfoto ditengah-tengahnya.
Tamannya luar biasa luas, bersih, indah, pokoknya semuanya. Seperti mimpi bisa berada di sana. Dan meskipun sangat ingin sepertinya agak mustahil bisa memiliki taman yang seperti itu untuk pribadi.. :( tapi tak apa, cukup menikmati taman punya orang lain. Kata pemandunya, taman ini merupakan milik seorang ibu, aduh saya lupa namanya. Tidak terlalu memperhatikan apa kata pemandunya, karena saya sibuk ber-wow wow ria sangking takjubnya. Yang pastinya ibu itu akan menjadi salah satu wanita di dunia yang saya cemburui.. 

Sabtu, 27 September 2014

Menemukan lagi...semoga jadi kisah kita


Masih Di Sini



Kalau kamu menua nanti. Dengan keriput di hampir seluruh kulitmu dan sudah tak lagi punya gigi. Dengan aku menuntunmu atau kamu menuntunku karena salah satu dari kita sudah tidak lagi mampu sempurna melangkahkan kaki. Dengan seharian meluangkan waktu hanya ngobrol, nonton tv, membaca koran, atau sekadar duduk-duduk sambil minum teh atau kopi.

Aku masih akan di sini, mencintaimu lagi.

Kamu mungkin tidak lagi secantik dulu. Tetapi kamu pasti masih cantik sesuai usiamu di mataku.
Kita mungkin juga tidak sekuat ketika masih muda. Tidak bisa ke mana-mana karena kaki kita sudah tidak sehebat biasanya. Tetapi waktu yang kita luangkan bersama akan lebih lama dari dulu waktu kita masih berumur dua puluh lima. Mungkin di sela-selanya, kita bercerita tentang masa lalu kita. Bukan, bukan masa lalu kita bersama orang lain. Kita, masa lalu kita berdua dari bertemu sampai sekarang kita menua. Pertengkaran-pertengkarannya, kebodohan-kebodohan mempertahankan ego siapa yang benar, kecerewatanmu dan kekeraskepalaanku, bla bla bla. Tetapi meski dengan semua itu, dengan semua pertengkaran dan ego kita waktu masih muda itu, kita masih bertahan,


Lalu pada saat itu, aku pasti bersyukur bahwa kita masih bertahan. Egoku besar, egomu jauh lebih besar. Kamu keras kepala, aku jauh lebih keras kepala. Tetapi kamu selalu mau berubah meski harus lebih dulu marah-marah. Dan aku mau bersabar agar tidak lebih lama bertengkar atau masalah menjadi lebih besar.

Dan, mungkin pada saat kita tua itu nanti, kita akan mengatakan kalau kamu mungkin pernah bertemu orang yang lebih baik dari aku. Aku pun mungkin juga begitu. Tetapi kita masih di sini sekarang ini. Mungkin sesekali pernah terbersit untuk pergi, tetapi kita masih di sini sekarang ini. Mungkin pernah bosan dan merasa tidak lagi sama atau tidak lagi mengerti. Tetapi, tetap, kita masih di sini sekarang ini.

Karena meski kamu sudah menua nanti. Aku akan bercanda tentang pipi keriputmu atau uban panjangmu. Tetapi aku akan masih di sini. Mencintaimu lagi dan lagi.

sumber


Suka dengan semua tulisan dari blog itu, terlebih tulisan di atas. mungkin karena sepotong kisahnya mirip kisahku, dan selebihnya ada kisah yang kuinginkan... mudah-mudahan itu juga akan menjadi sepenggal kisah kita. Atau kita akan memiliki kisah indah kita sendiri.. :)

Minggu, 14 September 2014

Seperti ini...

"Diamku adalah cara terbaik untuk menjagamu"
Aku rela tak bertegur sapa denganmu. Karena sudah kuselipkan namamu dalam setiap do'aku.
Mungkin, aku hanya mampu mencintaimu dari jarak yang begitu jauh. Namun, sesungguhnya aku merasa begitu dekat dengan dirimu.
Sungguh, aku akan menjaga perasaan ini, mengunci rapat di dasar hati. Hingga nanti Allah mengizinkan kita untuk bersatu. Cukuplah bagiku menyapamu dalam sepertiga malamku.

_Qowi Alta Az Zahra_