Label

Minggu, 24 Mei 2015

return

Isi tulisan ini kemungkinan besar tak ada hubungannya dengan judul. Jadi berhenti mencoba menebak isi tulisanku dari melihat judulnya. Karena judul itu tidak di buat sesuai isi tulisan. Menyalahi aturan menulis yang baik dan benar sih.. tapi siapa yang peduli, toh ini blogku.. :p
Nah trus kenapa memilih judul itu.. jawabannya: karena mau saja.. memangnya tidak boleh?

Well, kembali ke apa yang mau saya tulis dari tadi seperti biasa curhat tidak jelas. Pernah dengar kalimat bisa jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik untukmu dan sebaliknya. Saya yakin kalian pernah bahkan lebih mengerti dengan kalimat tersebut... serupa dengan itu baru baru ini saya mengunjungi sebuah tempat yang sekian lama saya hindari. Sebuah cafe milik seorang kenalan yang demi keamanan tidak ingin saya sebutkan namanya. Singkat cerita saya singgah di cafe itu dengan kurang semangat. Ternyata di luar dugaanku suasana cafenya enak dan nyaman.  Teman yang saya temani ke sana merekomendasikan sebuah menu dan saya hanya menurut. Menunggu pesanan datang saya melihat ke sekeliling.. menikmati suasanannya dan mataku berhenti ke sebuah rak buku. Saya memang hobby membaca khususnya novel. Maka akupun beranjak mencari siapa tau ada novel dalam tumpukan buku itu. Ternyata tidak ada.. semua bukunya tentang motivasi dan sejenisnya. Tapi aku tetap bertekad mencari sebuah buku yang kira kira bisa ku baca yang tidak terlalu berat. Dan ku temukanlah sebuah buku yang kunilai sesuai. Tapi aku tak berekspeksi terlalu tinggi terhadap buku itu takut nanti kecewa karena isinya tidak sesuai. Judul bukunya klo tidak salah..

Who moved my cheese

Ternyata isinya melebihi dugaanku.. isi bukunya baagus. Bahkan hingga minuman dan makananku habis aku masih belum menyelsaikannya. Aku begitu semangat membacanya. Pokoknya aku harus membeli buku itu. Aku harus mencarinya.

Aku belum menyelesaikannya bahkan hanya sampai pada halaman di awal awal sudah berhasil membangunkanku dari keterpurukan yang saya alami. Tentang dua tikus dan dua kurcaci yang mencari keju dalam labirin.. keempatnya mengingatkan kita pada karakter kita...

Pokoknya ada satu kata yang saya ingat... ketika salah satu kurcaci yang ketakutan untuk memulai semua lagi dari awal. Mencari lagi keju dalam labirin, dia pada akhirnya menertawai dirinya dan bertanya pada dirinya sendiri "jika saya tidak takut apa yang bisa saya lakukan?"  Dan diapun melawan ketakutannya. Terus maju.
Pokoknya banyak yang bagus dari buku itu.. saya sarankan untuk dimiliki. :)

Selasa, 12 Mei 2015

ayah

25 april 2015 ayah meninggal...

Antara percaya dan tidak tapi itulah kenyataannya. Sekarang telah 17 hari kepergiannya dan rindu itu semakin besar. Terlebih karena sekarang saya di makassar. Kemarin saat di kampung saya bisa meredam kesedihan karena melihat wajah ibu. Tapi di sini, jauh dari siapa- siapa. Di kamar sendiri, membuatku bisa lebih leluasa menangis. Air mata yang selama ini saya bendung, sengaja agar saya tak memancing tangisan anggota keluargaku yang lain.
Di mata orang yang melihatku, mereka pasti mengira aku tegar setegar batu. Itu hanyalah sebuah usaha besar dariku. Saya membujuk diriku sendiri, mencoba membodoh bodohi diriku sendiri dengan menganggap bahwa ayahku masih ada hanya pergi ke suatu daerah seperti biasa. Ayah memang masih ada, hanya pindah alam. Ayah masih ada, hidup di hati kami keluarganya. Ayah masih ada, bersama kenangan tentang kebaikan dan kesederhanaannya.
Bersama kerinduanku yang sedemikian besarnya kutitipkan doa, semoga sampai pada ayahku agar tenang di sana. Ayah nasehatmu selalu ku ingat. Ayah bahkan baru sebentar saya sudah rindu. Ayah....
Semoga Tuhan memberimu tempat terbaik, semoga saya bisa membuatmu bangga. Semoga saya bisa tetap jadi anak yang bisa di percaya bahkan tanpa pengawasanmu. Semoga saya bisa menjaga ibu dan adek adek. Ayah i miss you... :'(