Label

Senin, 19 September 2016

Dia yang ku panggil Kak Sri

Salah satu hal yang paling saya hindari dan sangat tidak saya sukai adalah berkonflik dengan teman. Selama ini mungkin saya terlalu percaya diri bahwa saya tidak pernah melakukan hal yang buruk terhadap teman saya. Tapi, ternyata benar pepatah yang mengatakan kita menanam padi bisa jadi tumbuh rumput, tapi kita menanm rumput mustahil tumbuh padi. Bahkan niat dan usaha saya selalu baik ternyata tidak selalu di terima baik oleh setiap orang.

Ini adalah kali pertama ada orang yang menunjukkan rasa tidak sukanya ke saya, tidak terang-terangan tapi selalu dengan cerita belakang. Yang anehnya orang ini selalu cari muka dan tetap sok baik di depanku, di depan kami semua. Hanya mengadu domba dan kemudian pergi, mengompori dan memperbesar masalah dan dia cuci tangan. Tapi yang namanya hal buruk dan busuk pasti akan ketahuan dan tercium, mau seberapa lama dia mempertahankan sifat sok malaikatnya. dan dia tidak bisa se konsisten itu dalam berbohong. Kini banyak kebohongannya sudah terbongkar.

Saya sangat sakit hati, sungguh. orang yang selama ini bagi saya sudah seperti saudara, rahasianya saya simpan rapat. identitas palsunya saya lindungi dari teman teman yang penasaran ingin tau dan selalu bertanya. Kebohongan kebohongannya saya tak hiraukan, tapi dia malah memfitnah saya ke sahabat-ssahabat bahkan orang yang hanya sepintas lalu mengenal saya. Tapi satu kesyukuran yang saya miliki, ada quote yang mengatakan saya tak perlu menjelaskan tentang saya kepada orang lain sebab sahabat tak membutuhkan itu dan yang membenci takkan mempercayai itu. Dan itu terbukti, Alhamdulillah seberapa besarpun usaha dia menghasut sahabat sahabatku mereka pada akhirnya bisa berpikir dan mereka mengenalku jauh lebih baik dari dia. mereka tak terpengaruh.

Terimakasih untuk dia, yang karenanya saya tau bahwa saya dikelilingi sahabat sahabat yang hebat yang percaya pada saya dan mendukung saya sepenuhnya. Terimakasih untuk dia yang karenanya saya bisa lihat efek buruk dari memfitnah dan berbuat buruk tanpa saya harus melakukannya. Terimakasih untuk dia yang berhasil membuat saya jauh dari seorang yang saya anggap sahabat yang ternyata kepercayaannya terhadap saya sangat rapuh. Saya berdoa semoga dibukakan mata hatinya, diberikan kesadaran dalam otaknya. Dan mudah mudahan dia bisa berdamai dengan dirinya sendiri, menerima keadaanya dan berhenti membuat identitas palsu hanya untuk menyokong kepercayaan dirinya yang rendah.