Label

Senin, 12 Oktober 2015

Rencana Tuhan selalu indah

       Dulu aku mungkin tak menyadarinya. Aku terlalu sibuk mengutuk nasib yang tidak berpihak padaku. Sekarang, setelah semua berjalan, waktu memperbaiki segalanya. Kepergian ayahku dulu selalu kurasa belum waktunya, sekarang aku telah mengerti bahwa memang sudah waktunya. Tidak kurang dan tidak lebih. Ayahku telah tenang di sana. Tinggal aku disini yang masih mempunyai misi untuk membuatnya bangga. 
       Aku telah menyelesaikan studi S2 ku baru-baru ini, dan tak ada ayahku yang menyaksikan. Tadinya ku pikir ini sungguh tidak adil mengingat bagaimana besar usaha ayahku untuk menyekolahkan kami, memotivasi kami untuk berhasil. Tapi ini sungguh adil, ayahku mendapatkan tempatnya yang terbaik, dan aku mendapatkan pelajaranku yang berharga. Pelajaran bahwa aku tak boleh bergantung atau terlalu mengandalkan manusia, ada Allah diatas segalanya. Pelajaran bahwa sudah saatnya aku berusaha sendiri, buka terus terusan bergantung pada ayahku. Pelajaran bahwa kita harus siap dengan segala situasi tak terduga, karena kita hanya bisa merencanakan toh pada akhirnya Tuhan juga yang menentukan.
Bohong kalau aku bisa melupakan kesedihanku. Bagaimanapun kepergian ayahku adalah kehilangan terbesarku. Di samping itu aku punya kesalahan dan aku tak sempat meminta maafnya. Tapi aku harus merelakannya agar tempatx lapang di sana. Ayahku adalah sosok terbaik yang sempat kutemui di dunia ini. Kesyukuran terbesarku karena di lahirkan sebagai anaknya. Dia akan selalu menjadi superhero untukku. Aku sayang ayah.... :'(
Hidupku benar benar baru sekarang. Rencana yang tadinya tersusun rapi sekarang sepertinya harus ku susun ulang. Aku berusaha melihat perspektif yang berbeda untuk setiap persoalan yang kuhadapi. Tapi aku belum menemukannya. Tak apa, aku akan bersabar.  Menunggu hingga aku bisa melihat dengan jelas. Menunggu hingga aku bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian. Aku tak menyalahkan siapa-siapa untuk apapun yang terjadi padaku. Tapi aku belum bisa untuk berhenti menyalahkan diri sendiri. Tapi ahh sudahlah... ini adalah takdirku, aku hanya harus tersenyum dan menjalaninya dengan baik. :). Ini hanya bagian dari perjalanan panjang yang harus ku lalui. Ini adalah bagian dari pendewasaan diri. Ini yang disebut bahwa manusia merencanakan Tuhan yang menentukan. 
Aku hanya berdoa semoga jalan yang ku pilih adalah jalan yang benar. Semoga Allah tetap bersamaku sepanjang sisa perjalanan. Bismillah.....:)