Label

Selasa, 26 April 2016

hujan

Katanya hujan itu selalu membawa genangan sekaligus kenangan... hahaha... tak banyak kenangan yang berhubungan dengan hujan. Tapi saya ingat seorang lelaki hujan. Seorang kenalan yang sempat jadi teman sharing. Seorang asing yang jadi akrab hanya gara gara membahas hujan. Bermula dati kata hujan hingga menjadi diskusi panjang, tentu saja hanya via chat. Entah dimana dia sekarang, kami dulu putus komunikasi karena sesuatu dan lain hal. Tapi yang pasti dia teman diskusi yang baik. :)

Hujan, dulu aku selalu takut saat hujan. Terutama kalau hujan tengah malam. Itu selalu membuatku berimajinasi horor. Rumah di kampung yang beratap seng membuat bunyi hujan yang turun tambah mengerikan. Selalu kupaksa.menutup mata saat hujan. Tapi lain halnya hujam rintik rintik yang turun antara pagi sampai sore hari, itu selalu membuatku senang. Aku selalu berimajinasi titik titik air yang jatuh ke jalan raya adalah kawanan bebek yang berbaris. Coba perhatikan, kalian pasti bisa menemukan bebek yang saya maksud.

Dan bonus hujan yang paling di tunggu tunggu tentu saja pelangi. Salah satu hal yang paling saya sukai. Berwarna warni dan cantik... :)

Senin, 25 April 2016

:'(

Tuhan aku hanya tak ingin menjadi orang jahat, tp kenapa begitu menyakitkan... tuntun aku, iringi setiap langkahku ya Allah. Mudahkan semuanya untukku. Mampukan aku bahagia melihat bahagia orang lain. Mampukan aku bahagia untuk setiap hal kecil yang kumiliki agar aku tak menyesali apa yang tak bisa kumiliki. Sebahagia aku memilikimu, TUHAN...

Minggu, 24 April 2016

satu tahun kepergian ayah

Senin, 25 April 2016

Satu tahun sudah, tapi wajah dan kenangan tentang ayah masih melekat dalam ingatan. Ada banyak kenangan tentangmu yang takkan cukup ku tulis bahkan dengan satu buku. 
Hal yang selalu aku ingat saat di kampung dan listrik padam, kita sekeluarga akan berkumpul di ruang tamu dengan sebuah lilin atau pelita sebagai penerang. Ayah akan menceritakan banyak kisah hingga lampu menyala, entah dongeng, kisah perjuangan, dll menjadikan moment listrik padam selalu saya tunggu tunggu.

Ayah nasehat nasehatmu akan selalu ku ingat. Ketika aku hampir menyerah aku ingat ayah selalu berkata " ayo berusaha, lebih baik usaha yang gagal dari pada gagal tanpa usaha." Ayah selalu mengajarkan kami hidup sederhana, katamu "kadang kadang orang perlu belajar hidup susah, karena kalau untuk bersenang senang semua orang tau caranya". Saat ayah mengajarkan untuk selalu rendah hati. Saat ayah mengajarkan keikhlasan terlebih saat berapa kali barang barangku di curi. Ayah selalu berkata, "kebermanfaatan barang itu untukmu sudah selesai, kalaupun tidak hilang bisa saja rusak. Biarkan barang itu pada pemiliknya yang baru entah akan membawa manfaat atau justru merusak orang yang mencurinya, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik".
Aku ingat banyak hal yang ayah lakukan untukku, mengantar dan menjemput kami dari sekolah, memenuhi semua kebutuhan kami sehingga kami tak pernah merasa kurang, aku ingat ayah bahkan pernah dalam sehari semalam pulang balik sengkang makassar hanya demi memperbaiki colokan listrik karena takut saya kenapa napa. Ayah bahkan masih menyimpan banyak surat penghargaan kami bahkan yang cuma skala sekolah. 

Ayah engkau pergi begitu cepat, kami bahkan belum jadi siapa siapa. Kami belum bisa membuatmu bangga. Pertama kalinya sepanjang ingatanku ayah jatuh sakit dan ternyata karena sakit itulah engkau tiada. Andai waktu bisa di putar, takkan kusia siakan waktu 10 hari itu, takkan kulewatan bahkan untuk tidur sekalipun. Aku akan merawat ayah sebaik yang kubisa. Ayah, aku sayang ayah, sangat. :'(

Pikirku, ayah akan segera sembuh. Siapa yang bisa menduga bahwa ketika kami bertiga bergantian menyuapimu makanan yang sudah di haluskan dan ayah terlihat membaik akan menjadi makanan terakhir yang masuk ke mulut ayah. Siapa yang menduga ketiga ayah tertawa keras ketika kembar melatih ayah menyebut huruf melatih pengucapan ayah, itu adalah hari terakhir kami mendengar tawamu. Siapa yang mengira justru di detik detik menjelang saya dan tini menyelesaikan studi, Allah justru lebih rindu bertemu denganmu. Tapi, itulah takdirNya. 

Ayah kau telah mendidik kami, ketiga putrimu juga banyak murid muridmu dengan baik, insyaallah surga adalah balasannya. Hanya doa kami yang bisa kami panjatkan semoga ayah tenang disana. Kami akan menjalankan kehidupan kami dengan baik, segala nasehatmu akan kami ingat dan laksanakan, mudah mudahan kami bisa membuatmu bangga. Aamiin.

Insyaallah mulai hari ini aku akan menjalankan hidupku jquh lebih baik dari sebelumnya.

Sabtu, 23 April 2016

Abaikan

Meskipun sudah bilang tak ingin curhat di blog lagi, tapi bagiku susah. Blog ini sudah seperti teman paling setia, menampung keluhanku dan tak banyak komentar. Dia tidak berkata saya alay, tak menyebutku galau bahkan ketika ceritaku paling menyedihkan sekalipun.

Saya ingin menulis hal bermanfaat seperti pelajaran atau tips tapi paling takkan selesai malah akan tersimpan sampai lama di draf, takkan di terbitkan. Kenapa? Karena bagiku menjadi sok bijak dan memberi tips ini itu tetap bukan saya. Terlalu kaku kalau harus menulis seperti itu. Aku sih berharap kisah kisah.. curhatan sehari hari keluhanku ada manfaatnya.. hahahaha... tapi kayaknya tidak mungkin. Barangkali saja.

Setidaknya jika melihat saya menulis hal menyedihkan bisa di baca pada saat sedih, supaya yang membaca tidak merasa sendirian.. saya bersama kalian. Masalah kalian bukan yang terberat, semua orang mendapatkan cobaannya masing-masing. Mari tersenyum dan menertawakan masalah itu. Kalau saya sedang gila gilax  ketika telah mentok dan tak tau mau bagaimana lagi. Ketika capek menangis diam diam. Atau ketika tak bisa menangis karena selalu ada orang di sekeliling, saya pasrah dan tersenyum, gila kan? Saya menganggap saja besok pada saat tidur saya akan mati dan meninggalkan semua masalah dunia.

Tapi masa itu sudah lewat, seperti janji Allah sesudah kesulitan ada kemudahan dan selalu seperti itu. :) maaf ya saya mengetiknya ngawur.. apa yang ada di otak langsung di ketik saja. Inilah enaknya curhat.. g perlu berpikir.. tinggal keluarkan semua isi hati atau kepala. Hehehe

 Ada beberapa mimpi yang mudah2an bisa saya wujudkan tahun depan. Mudah2an kuliah tina selesai tahun ini jadi tahun depan saya bisa lanjut kuliah di luar negeri. Kalau orang lain tau mungkin banyak yang melarang. Mungkin ada yang mengusulkan nikah saja dulu. Atau jangan sekolah dulu, nanti cowok takut.. nanti keburu tua. Ya segala kemungkinan bisa saja terjadi, bisa saja kalau ada jodoh menikah dlu. Tapi namanya cita cita tetap sj saya ingin mewujudkan. Bukan buat gaya gayaan.. bukan demi gelar yang aneh2. bukan buat mendapatkan pekerjaan yang luar biasa. Hanya ingin mengupgrade ilmu saja. Ingin melihat banyak hal yang baru. Dan ingin umrah juga... hehehe... aduh uangnya bisa terkumpul tidak ya tahun depan.. kwkwkw banyak maunya. Ya lagi lagi ini cita2 tidak terwujudpun tak apa. Tapi saya pasti mengusahakannya. Mudah2an Allah lancarkan tahum depan.. aamiin... :)

Marry me

Salah satu hal yang paling kusyukuri dalam hidupku adalah dipertemukan dengan Rehan. Bagiku dia adalah pelengkap segala kekuranganku dan penyempurna kelebihanku. Aku telah berpacaran dengannya selama 7 tahun dan telah melalui banyak hal. Semua terasa sempurna hingga saat ini, sebelum aku berumur 30 tahun dan Rehan tak kunjung melamar. Desakan dari keluargaku maupun keluarganya selalu berdatangan. Kami hanya senyum dan mengatakan 'secepatnya' dan itu jawaban telah kami katakan sejak tiga tahun lalu namun sampai saat ini ucapan kami belum terbukti. 

"Mas Rey, kapan mau melamar. Aku capek di tanya terus," aku menanyainya pada suatu kesempatan hanya ada kami berdua.
Dia menatapku, kemudian kedua tangannya menggenggam tanganku. "Sabar ya, nggak lama lagi," katanya meyakinkan. Aku ingin marah tapi yang kutemukan hanya ketulusan dari ucapannya. 

"Hmmm," aku menghela napas. Menimbang nimbang apa yang sebaiknya ku katakan, "apa masalahnya mas?" Tanyaku akhirnya. 

"Nggak ada sayang, tunggu waktu yang pas aja. Saat semua waktunya longgar biar pesta kita ramai," dia masih menatapku. Kali ini yang kurasakan dia hanya cari-cari alasan. 

Aku melepaskan tanganku dari genggamannya, kupalingkan mukaku. Kututup mataku sejenak dan berusaha menahan amarah. "Hmmmmm," ku hela napas panjang dan kembali ku menatapnya "Nggak akan ketemu mas waktunya kalau begitu, semua orang punya kesibukan masing-masing dan beda-beda."

"Iya kamu benar, beri mas waktu setahun lagi ya sayang."
"Sudahlah mas, mas memang nggak serius kan dari awal," mataku mulai berkaca-kaca. Kuputuskan untuk pergi sebelum kabut di mataku berubah jadi air mata. Sedih rasanya saya begitu menyayanginya dan aku tau diapun begitu. Dia memperlakukanku dengan sangat manis. Padahal dulu awal kenal dia tergolong nakal, tapi yang kurasakan dia adalah orang yang sangat penyayang. Aku tak menemukan alasan kenapa dia harus menunda pernikahan. Ku buka pintu mobilnya dan dia menahanku, tentu saja. Kini air mataku benar benar jatuh, aku mengasihani diriku sendiri. Dia memelukku, mengelus kepalaku dan berbisik "maaf". 
Dia melepaskan pelukannya "maafkan aku sayang," dia seperti berpikir, jeda lama dan tiba-tiba seperti mencari-cari sesuatu dan menemukan sebuah kotak kecil.  Di sodorkan kepadaku, di bukanya dan dia berkata, "ayo kita mempersiapkan pernikahan kita." Aku kehabisan kata-kata. Air mataku makin deras mengalir. Samar samar kudengar dia berkata di dekat telingaku, "mudah-mudahan aku tidak membuatmu menyesal." Dan dia memelukku. 
Setelah kejadian itu kami mempersiapkan segala sesuatu tentang pernikahan kami. Kami berencana melakukannya lima bulan kedepan. Satu bulan semua berjalan normal hingga satu bulan berikutnya dia tiba-tiba tak ada kabar. Awalnya saya pikir dia sibuk, tapi tidak biasanya dia tidak menghubungiku sama sekali selama seharian. Aku ke rumahnya, takut dia sakit karena dia memang sering sakit dan aku kaget rumahnya kosong. Mungkin mereka keluar kota untuk urusan mendadak. Kucoba hubungi tapi tak bisa. Perasaanku sudah tidak enak, ada yang tidak beres. Berhari hari kudatangi rumahnya tetap kosong. Dan aku sampai pada kesimpulan dia sengaja kabur menghindariku. Sakit hatiku, lebih dari sebelum sebelumnya. Tak pernah sesakit ini. Apa aku terlalu banyak menuntut. Apa aku semengerikan itu sampai dia takut menikahiku. Apa salahku. Berhari-hari aku mogok makan. Berminggu-minggu mengunci diri di kamar. Yang paling menyakitkan karena orang yang kamu cintai ternyata menyakiti. Hidupku berakhir saat itu. 
..........
"Anda sangat luar biasa, menghabiskan waktu anda untuk menjadi pendamping ODHA, kenapa anda ingin melakukan itu?" Seorang pembawa acara bertanya pada wanita di depannya. 
Wanita yang ditanya tersenyum tulus dan berkata," karena bagaimanapun mereka manusia yang punya hak untuk di sayang. Mereka pantas untuk terus di dampingi bukan di tinggalkan. Ketidaktahuan membuat banyak orang bahkan penderita sendiri menjaga jarak dan itu hal yang tidak benar. Yang harus kita hindari penyakitnya bukan orangnya."
"Sangat menginspirasi. Maaf sebelumnya, apa anda memiliki kenalan maksud saya orang terdekat yang menderita HIV?" 
Si wanita seperempuan terdiam sejenak, seperti mengingat masa lalu, dan dia tersenyum kecil pada akhirnya namun matanya terlihat berkaca-kaca. 
"Ya, calon suami saya. Ketidaktahuan kami, terlebih dia membuat dia meninggalkan saya saat itu. Takut saya tertular. Saat itulah saya sangat membenci penyakit ini dan mencari banyak info dan sekarang berusaha membuat sebanyak mungkin orang mengerti," dia tetap tersenyum meski kesedihan tergambar di matanya. 
" Apa yang anda ingin sampaikan kepada masyarakat yang menonton?"
" Sekali lagi, jauhi penyakitnya bukan orangnya. Buat penderita sebisa mungkin open status kepada keluarga terdekat dan lakukan pendampingan agar keluarga maupun penderita tau apa yang harus dilakukan." Dan selanjutnya sampai acara selesai. Rini yang dulu di tinggalkan Revan tanpa alasan yang jelas akhirnya tau alasannya ketika semua sudah terlambat. Rehan berusaha melindunginya dengan tidak menularinya penyakit yang dideritanya. 

Heran saja

Saya pernah dapat satu kasus yang membuat saya heran. Ada seseorang laki laki yang selingkuh dari pasangannya. Yang membuat saya heran karena pacarnya lebih cantik daripada selingkuhan. Pasangannya tinggi putih cantik selingkuhannya malah yang biasa saja hitam pendek jelek. Apa yang dia cari? Sy butuh pinjam otak laki laki supaya bisa mengerti.

Bagi saya laki laki selingkuh tetap adalah kesalahan besar terlepas apapun alasannya. Yang salah siapa? Ya tetap laki lakilah. Yang cewek juga salah mau mau saja di ajak selingkuh. Tapi kalau dia tak tau dia adalah selingkuhan.. haha kasian ya... Aduh laki laki. Kepada pasangannya dia katakan hubungan dengan selingkuhannya sudah berakhir. Di sisi lain dia masih membujuk juga supaya selingkuhan tetap sayang sama dia dengan kebohongan lagi.. kalau hubungan dengan pasangannya sudah renggang dan akan dia selesaikan demi si selingkuhan. Si selingkuhan bodoh percaya percaya saja, padahal berkat dia hubungan pasangan yang tadinya hambar jadi berwarna dan kembali utuh. Tersisalah si selingkuhan menjadi satu satunya orang yang tidak bahagia.

Tapi dalam kasus seperti diatas orang akan mengutuk si orang ketiga. Baik teman perempuan pertama, ataupun temannya sendiri. Lagi lagi salah sendiri mau jadi selingkuhan. Tapi dalam kasus yg saya sebutkan tadi si selingkuhan tak tau kalau dia adalah selingkuhan. Si pacar memaki orang ketiga, takkan ada yang menyalahkannya. Orang akan berkata wajar. Dan memang wajar. Dia terkhianati. Ada yang mencaci laki lakinya karena berselingkuh, tapi kebanyakan tidak.. kebanyakan akan berkata perempuan yang orang yang ketiga yang penggoda. Tapi dalam kasus yang tadi saya sebutkan perempuan itu tidak menggoda bahkan laki laki itupun mengakuinya seperti itu. Yang saya heran jadi siapa yang harus kita salahkan. Kata orang di selingkuhi tidak enak. Tapi ada berapa orang yang memikirkan nasib orang ketiga yang dihadirkan oleh laki laki kemudian akan di abaikan begitu saja. Di hina banyak orang karena sebagai pengganggu juga harus menata hati karena terlanjur cinta pada si laki laki. Ahhh masalah perasaan selalu ribet untuk di bahas... otakku belum sampai ke sana.

tapi saya tetap heran kenapa cowok selingkuh sementara pasanganx jauh lebih cantik. Tak masuk akal....  

Jumat, 22 April 2016

Bukan lelaki biasa dia istimewa
Tidak berlebihan sangat sederhana
Bagiku berharga lebih dari segalanya
Dia yang kupanggil ayah

Dia menjagaku di waktu kecil
Bermain denganku layaknya anak kecil
Menyelimuti kala menggigil
Setiap menangis namanya kupanggil

Beranjak remaja kadang ku berulah
Sering dia menasehati yang kupikir amarah
Kini saat ku lemah resah dan gelisah
Ku rindu senyumnya yang ramah

Senin, 18 April 2016

pembatas (antara postingan lama dan postingan setelah tulisan ini)

Membaca ulang semua postinganku pada blog ini mulai dari awal hingga sekarang, Aku tersadar telah melewati banyak hal. Banyak peristiwa tersirat di balik tulisan yang hanya aku dan Tuhan yang tau. Perasaan yang coba disamarkan.. keadaan yang coba ditutupi.. atau justru peristiwa yang didramatisir agar menarik di baca, lagi lagi hanya aku yang tau peristiwa apa dibalik setiap tulisan.

Dari ana yang protes karena bosan hidupnya terlalu monoton melakukan rutinitas yang itu itu saja, hingga ana yang kewalahan menghadapi terlalu banyak peristiwa yang membuat berwarna dengan kisah bahagia sekaligus dukanya. Kisah seputar kampus, kantor, juga kehidupan sehari hari. Cerita tentang kehidupan yang saya liat atau tulisan tentang isi pikiran. Yang fiksi dan fakta serta yang sekaligus keduanya..

Membacanya kembali membuat saya senyum senyum sendiri sekaligus malu malu, tapi aku tak menghapusnya meskipun membacanya lagi cukup memalukan karena saya pernah galau, pernah jadi alay tapi itulah fase hidup yang membuktikan saya pernah muda. Akan kusimpan memory itu, mengamankan moment2 indah dan sedih melalui tulisan ini. Intinya sekarang aku lebih banyak bersyukur. Allah begitu menyayangiku, sungguh.. :)

Kehilangan sesuatu justru Allah selalu menggantinya dengan yang lebih banyak, tidak melulu soal barang tapi keikhlasan, kedewasaan berpikir, penerimaan, kepasrahan, perjuangan yang lebih keras. Maka betullah dikatakan tidak akan hilang atau diambil sesuatu kecuali Allah menggantinya dengan lebih baik. Cerita tentang kehilangan barang, kehilangan ayah, hampir kehilangan teman dan sempat kehilangan jati diri selalui mewarnai tulisan saya yang selalu di susul dengan tulisan syukur dan terimakasih pada Tuhan. Saya sungguh takjub bagaimana Tuhan sungguh berkuasa atas segala galanya. Ada banyak fase dimana saya berpikir tidak akan mampu melewatinya tapi kemudian Allah selalu melindungi saya, memberikan kebesaran hati untuk melepaskan. Jangan menggenggam, toh semua hanya pinjaman. Saya boleh kehilangan semuanya karena takdir Allah tapi Allah akan selalu bersama saya. Bukan sekali saya merasa putus asa, tapi Allah selalu menuntun memberikan semangat entah darimana. Selalu ada petunjuk darinya, tinggal kita membuka mata dan melihat sekeliling.

Saya ingat ketika ayah meninggal dan saya merasa putus asa dan begitu sedih tapi kemudian saya di pertemukan dengan orang yang sekampung dengan teman saya irwin yang di rawat di rumah sakit dan hari itu meninggal sementara sedikit kerabat yang menyertainya dari gorontalo. Ketika ke sana dan membantu mereka saat itu juga kesadaranku muncul, dalam banyak hal saya masih beruntung. Sejak ayah sakit sampai meninggal kami sekeluarga selalu mendampingi. Di bandingkan dengan ibu itu yang menderita sakit bertahun tahun dan meninggal jauh dari keluarga, ayahku lebih beruntung. Kami sekeluarga lengkap keluarga besar kerabat serta teman. Belum lagi anak ibu itu masih kecil yang setia menemani ibunya sampai dia harus cuti sekolah, dia lebih ikhlas dan sangat pintar. Aku sungguh malu pada anak kecil itu. Masih banyak kuasa Allah, untuk melindungiku. Aku sungguh malu karena ibadaku masih sangat jauh.

Tapi fase itu telah selesai. Kini aku menyadari aku tak boleh banyak menuntut aku harus lebih banyak bersyukur. Lebih banyak bertindak dari pada mnegeluh. Kalau ingin diperlakukan baik aku harus memperlakukan orang dengan lebih baik. Bahkan kepada orang yang berniat jahatpun harus baik, karena bukan tentang aku dan orang yang berniat jahat tapi tentang Aku dan Tuhan. Aku tak perlu menuntut mendapat jodoh yang baik, cukup saya yang memperbaiki akhlak, memantaskan diri. Aku tak perlu protes sikap orang padaku, aku hanya perlu menjaga prilaku perkataan dan tindakanku pada orang lain.

Pada akhirnya Aku malu selalu menulis tentang diriku di blog. Saatnya saya untuk orang lain. Mulai detik ini tak akan ada lagi kisah tentangku. Hanya ada kisah orang, atau mungkin karyaku entah puisi cerpen dsb yg pastinya tidak boleh kisahku atau pelajaran atau isi kepalaku yang saya pikir bisa bermanfaat untuk orang lain. Postingan sebelum tulisan ini biarlah jadi kenang kenangan, yang bisa membuatku tersenyum. Dan mulai detik ini tak ada lagi curhatan pada teman tulisan dll. Apapun yang terjadi cukup di simpan di memory otak.. kalaupun lupa mungkin akan lebih baik begitu... dengan ini saya ucapkan selamat tinggal ana yang pengeluh, ana yang banyak menuntut, ana yang tak pandai bersyukur, ana yang galau, ana yang sok bijak, dan ana ana yang lain. 

Rabu, 13 April 2016

my pelukable man

Tulisan ini dalam rangka mengikuti event my diary. Judulnya saya pilih karena suka saja... pelukable man ada istilah atau panggilan untuk laki laki yang myaman di peluk.. hehehe... terlalu banyak nonton film korea.... oke yang mau tau kisah lengkapnya bisa di baca di http://fiksiana.kompasiana.com/dwi_muliyana/my-diary-my-pelukable-man_570e594af19673eb133d52d4

Minggu, 10 April 2016

:'(

Kalau di tanya apa hal yang paling saya inginkan saat ini, saya akan menjawab umroh..dari dlu ingin ke tanah suci tapi kali ini sangat ingin. entah kenapa tiba tiba muncul perasaan yang sangat bahkan sangat ingin ke sana. Tapi sayang hal ini pasti takkan terwujud saat ini.
Akan saya simpan keinginan ini, dan insyaallah akan saya wujudkan atas izin Allah. Saya sangat ingin berkunjung ke sana, mudah mudahan bisa secepatnya. :(
Ingin rasanya kesana, ke rumah Allah. Merasakan kedekatan yang lebih denganNya. Ada banyak cerita yang ingin saya sampaikan.
Jika berhaji terlalu lama antri dan banyak biayanya cukup bagiku umroh saja kalau ada rejeki. Suàtu waktu insyaallah. Aamiin

Kamis, 07 April 2016

awal yang baru

Alhamdulillah masih bisa bernapas hari ini.. tahun 2015 ada beberapa kejadian buruk yang terjadi salah satunya ayah meninggal. Butuh waktu lama bagiku yang memang sangat dekat dan mengidolakannya untuk bisa move on... 25 bulan ini satu tahun kepergiaannya dan jika masih diberi umur panjang akan saya jadikan hari itu untuk lebih memperbaiki hidupku. Merintis semua mimpi mimpiku. Memperjuangkannya agar berhasil.  Dan jika Tuhan memperkenankanku hidup hingga tahun depan, mudah mudahan aku telah menjalani hidup yang kuinginkan. Kembali pada jalur yang seharusnya.
Tidak kusesali apapun hal yang pernah terjadi padaku. Semua ada hikmahnya dan sudah sepatutnya. Ada beberapa hal buruk yang datang karena kesalahanku sendiri. Aku akui aku salah dan takkan ku ulangi lagi.
Apapun itu terimakasih Tuhan telah menjadikanku lebih dewasa, terimakasih masih memberiku kesabaran menjalani semuanya. Terimakasih masih memberiku kebesaran hati untuk memaafkan. 

Senin, 04 April 2016

Blognya tidak jadi di privasi, galaunya yang harus di hilangkan.

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan

Itu yang saya yakini makanya saya bertahan menunggu rahasia indah Allah yang disiapkan untukku. Dan puncaknya hari ini saya sakit. Mudah2an jd penggugur dosa biarpun hanya sedikit.

Hari ini di kampus aku tersadar betapa saya sudah sangat jauh di diriku yang seharusnya. Tadi pagi saya ke kampus karena ada jadwal menguji. Semestinya yang saya uji ada tiga, tapi yang muncul hanya satu. Maka saya ke bagian akademik untuk memastikan. Jangan sampai saya menunggu seperti orang bodoh padahal yang di tunggu tidak ada.

Singkat cerita sampailah saya di sana di bagian akademik. Ternyata disana banyak mahasiswa dan kebetulan salah satu yang tadi pagi saya uji.
"Ibu yang mana ibu dwi muliyani" kata seorang ibu ibu tua, dia salah menyebut namaku tapi aku tau akulah yang dimaksud. (Mahasiswa yang ujian rata rata sudah tua karena kelas kerja)
"Adaji tadi, sudah ka na uji di sana,"mahasiswa yang tadi pagi saya uji sibuk menunjuk ke arah ruangan tempat tadi saya menguji. Sepertinya belum ada yang sadar kehadiranku atau mereka tidak mengenal mukaku karena saya masih baru.
"Ini nomornya ibu dwimuliyana..." staff di bagian tata usaha baru hendak menyebutkan nomorku ketika tiba tiba aku memotong pembicaraannya.
"Ibu, saya kita cari"
Kompak ketiganya berkata " oh... iya," sambil senyum senyum. Berkeluhkesahlan mereka panjang lebar hingga terakhir aku mengajak ibu yang akan ujian ke ruangan sang staff mengelus punggungku sambil berbisik.
"Iya begitu dek, jangan persulit mahasiswa. Jangan kayak itu yang SKM.M.Kes," dia mengatakannya dengan enteng tanpa beban dan senyum tulus ke arahku. Ibu itu tak tau aku juga bergelar sama.. barangkali di pikirnya aku ners atau s2 keperawatan karena kebanyakan mengajar perawat. Hahaha sungguh hal sederhana itu bisa membuatku senyum senyum sendiri. Dan membuka pikiranku aku mungkin terlalu banyak menuntut pada Allah. Seandainya kunikmati saja hidup ini, bahkan hal sepele itu bisa membuat tersenyum. 

Minggu, 03 April 2016

Blogku akhir2 ini terlalu galau. Maka dri itu mungkin minggu depan blog ini akan di ubah jadi blog privasi. Mungkin ada yang dengan setia membacanya maafkan atas tindakan saya ini. Privasinya akan di buka ketika ada kabar baik untuk di bagikan. Klo nggak terbuka artinya belum ada kabar baik yg bisa sy bagikan. :) sekian....

Aku pergi sekarang,
Meskipun sedih dan sangat menyakitkan,
Itu adalah hal terbaik untuk dilakukan.

Meskipun bahagia di sini,
Aku tetap harus pergi..
Bukan untuk mencari bahagia yang lain,
Tapi agar aku tak mengambil bahagia orang lain.

Raga dan pikiranku akan pergi
Tapi hatiku tidak..
Dia akan tetap di sini
Menanggung rasa sakit
Entah sampai kapan...
Kamu boleh main main dengan apapun kecuali dua hal,
WAKTU dan PERASAAN

kamu belum tentu punya waktu yang cukup untuk minta maaf dan mendapatkan maaf dari orang yang telah kau sakiti perasaannya. Bagaimana jika dia atau kamu meninggal tanpa sempat mendapatkan maafnya. Makanya jangan main main dengan dua hal tersebut karena waktu takkan mungkin kembali dan perasaan bisa jadi tidak sama lagi.

Ini nasehat buat kamu dan buat saya sendiri...

pemeran utama

Kenapa terlalu risau akan hari esok, bisa jadi ajal kita hari ini. Salah kemarin bukan berarti akan salah selamanya. Temukan hal positif untuk dilakukan agar tidak memikirkan hal hal yang mengganggu pikiran.

Kita hanyalah pelakon skenario Tuhan, tak perlu ngotot untuk memainkan suatu peran. Peran kita masing masing spesial. Jika kita di pertemukan itu karena di skenario kita memang harus bertemu, jika berpisah itu artinya sudah waktunya berpisah. Bisa jadi saya hanyalah pemeran pembantu dan kau adalah pemeran utamanya. Kehadiranku mungkin hanya bumbu2 masalah dan muncul sepintas lalu. Mudah2an meskipun singkat, kehadiranku berkesan.

Waktunya bagiku untuk pamit sekarang bahkan ketika kau menahanku. Aku harus jadi pemeran pembantu di skenario kehidupan yang lain lagi sampai akhirnya Tuhan memilihku atas kemampuan aktingku untuk menjadi pemeran utama. Bagaimanapun kamu pernah menjadi pemeran utama di kehidupanku dan masa tayangnya telah berakhir.

Jika telah tiba ajalku dan tak menjadi pemeran utama mudah2an setidaknya saya bisa dinobatkan sebagai pemeran pembantu terbaik... sudah, segitu saja....