Label

Senin, 03 September 2012

buah jatuh tak jauh dari pohonnya

sementara mengetik tiba-tiba prof. Arsunan dan kak samsi membahas mengenai anak-anak mereka. waduh,,, aku sebagai seseorang yang belum memiliki anak hanya diam mendengarkan. hitung-hitung belajar jadi jalon ibu. kwkwkwkw.
sebelum membahas mengenai anak-anak mereka, prof Arsunan terlebih dahulu membahas mengenai anak dari salah seorang mahasiswa S2 yang anaknya Autis. maka bertuturlah prof panjang lebar mengenai anak itu. sejujurnya itu adalah cerita yang lucu, namun aku tak bisa memberi komentar apa-apa. aku hanya menyumbang ketawa saja. Aku masih segan dengan mereka berdua, secara aku masih baru disini.
Namun meskipun itu lucu, aku tak ingin bercerita tentang itu, mungkin mengenai anak autis lain kali saja.
Aku kembali pada konsep "buah jatuh tak jatuh dari pohonnya."
sejujurnya itu bukan judul yang terlalu tepat, hanya saja aku tak bisa memikirkan judul yang lain lagi. Aku tertarik ketika prof. mengatakan bahwa anak itu tergantung bagaimana kita mendidiknya (membentuknya) waktu kecil. setelah dari tadi menceritakan kelebihan anaknya, akhirnya prof menyayangkan satu hal yang menjadi kekurangan anaknya, yang diakui sebagai kekurangan pada saat mendidiknya waktu kecil.
Prof bertutur. " satu saja kekurangannya, suka berbohong". aku cuma cengar cengir. "ini karena sering di marahi sama ibunya waktu kecil" tambah prof.
kemudian prof bercerita kalau dia ingat waktu kecil anaknya pernah bermain d rumah tetangganya yang nakal. anak nakal itu biasa menyembunyikan satu sandalnya. tapi karena pernah di marahi sama ibunya dia malah berinisiatif menyembunyikan sandal yang sebelahnya karena takut di marahi. sampai di rumah dia di tanya kenapa tak pakai sandal, maka jadilah dia berbohong kalau kedua sandalnya di sembunyikan oleh temannya. belakangan ketahuan kalau sebelah sendalnya dia sembunyikan di samping rumah.
dan peristiwa masa kecil itu tidak berhenti sampai di situ, ketika besar dia sering berbohong. ketika hapenya hilang karena takut dimarahi dia berbohong lagi. pernah pada saat sekolah dia di palaki sama temannya, setoran hariannya 30.000 perhari, sementara uang jajannya hanya 10.000 per hari maka jadilah dia mengambil tabungan adeknya. kemudia setelah itu hapenya hilang lagi, dia mengatakan mungkin yang sering palaki yang ambil. belakangan ketahuan kalau hapenya itu hilang d mobil. maka jadilah dia di jewer. dan di nasehati oleh ayahnya. yang jadi masalah bukan hape yang hilang, tapi dia yang berbohong. makanya keterbukaan itu sangat penting....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentnya dong... :)