Label

Rabu, 17 Oktober 2012

dan hujanpun turun,,,

baiklah bumi mari sama-sama kita mengeluarkan air mata kita... Aku untuk semua hal yang di luar kendaliku.. dan kamu mungkin untuk sesuatu yang telah diluar kendali... aku tak tau apakah air matamu air mata kebahagiaan atau sebuah pertanda kesedihan. yang aku tau air mataku adalah isyarat kesedihan.. Andai kamu tau bagaimana perasaan ini. Andai aku bisa memberitahumu tanpa harus kuketikkan terlebih dahulu. Aku sedih untuk semua hal belakangan ini yang terjadi dalam hidupku, untuk sesuatu yang menghancurkan hidupku.
aku tak bisa menjelaskan alasan kesedihanku, karena itu bukan cuma disebabkan oleh satu hal.. kesedihanku adalah kombinasi dari semua hal yang kutakutkan dalam hidupku. Aku telah kehilangan buku (sahabat terbaikku), dan itu sangat menyakitkan. aku tak tau apakah kenyataan itu akan lebih menyakitkan dibandingkan sebuah fakta lain yang sementara akan diungkap bahwa yang mengambilnya adalah sahabatku juga ( aku menganggapnya sahabat, entah dia menganggapku apa). aku tak tau hal mana yang kutangisi. kehilangan catatanku beserta hal lain. atau kehilangan kepercayaan terhadap orang yang selama ini kupercaya.
kemudian situasi ini semakin buruk dan buruk. aku tak bisa menghadiri acara pernikahan sahabatku, padahal aku telah merencanakan akan pergi bersamanya jauh-jauh hari., dan dia telah menghadiri pesta itu sendiri. ya Tuhan jika betul dia adalah salah satu dalangnya., pertanyaan yang paling ingin kutanyakan bukan dimana dia menyimpan barang-barangku, atau kemana barang-barangku. tapi, hal yang ingin kutanyakan, kenapa dia bisa tega. akupun sama inginnya ke pesta pernikahan itu sama sepertimu, bahkan mungkin lebih.
sungguh Tuhan Sepenuh hatiku tak ingin mempercayainya,, dan 100% dalam diriku masih berharap bahwa bukan dia pelakunya, tapi kenapa semua bukti-bukti dan fakta-fakta mengarah ke dia Tuhan. sejujurnya aku sudah tak sanggup bertahan dikota ini, tapi mana mungkin aku tega mengubur mimpi-mimpi yang telah lama hidup bersamaku...
dan aku masih akan selalu mempertanyakan kenapa dia bisa tega setelah apa yang saya lakukan untuknya. apa hal yang buruk yang pernah kuperbuat padanya??? tapi semoga bukan dia pelakunya.
belum lagi hal buruk yang direncanakan beberapa orang untuknya, itu membuatku semakin buruk lagi... apa gunanya aku ini jika tak mampu melindungi temannya sendiri, tapi mulutku terkunci karena semua hal yang mereka bilang masuk akal. aku tak ingin dia celaka, tapi bagaimana cara menanyakan kepadanya,... sungguh aku telah sering kehilangan barang selama ini dan aku sudah sangat bisa membayangkannya. yang aku tidak bisa bayangkan jika barang itu di ambil ... hmmm sudahlah aku tak tega menyebutnya lagipula belum tentu dia, dan semoga bukan dia. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentnya dong... :)