kebenaran di depan mata

akhirnya hari ini aku dapat titik terang apa yang harus aku lakukan. konsekuensi ucapanku pada bulan 8 yang lalu. sesuatu yang aku takutkan akan menjadi kekacauan, ternyata hari ini aku sudah punya alternatif jalan penyelesaiannya. untuk seseorang yang tidak ada niat datang kerumah akibat insiden beberapa bulan lalu. seseorang yang kujanjikan jawaban satu tahun kemudian. seseorang yang sampai saat ini  masih belum bisa kupastikan perasaanku padanya. seseorang yang teman-temanku dan teman-temannya kira pacarku.
akhirnya melalui keterangan temanku, aku mengetahui kebenaran. ternyata dia sedangkal itu. oke,,, syukurlah aku hanya baru berusaha memcintainya. dia telah kulebihkan di banding teman-temannya itu karena dia yang menjadikan dirinya lebih. suatu saat ketika dia telah membuat dirinya sederajat bahkan lebih rendah, aku sudah sangat siap untuk situasi itu. tak akan ku sisakan perasaan apapun untuknya, termasuk benci. untuk apa aku harus benci padanya, aku tak merasakan apa-apa. aku bahkan tidak jengkel setelah mendengar pernyataan temanku.
suatu saat saat dia bertanya mengenai perasaanku, maka akan aku pastikan akan kurampas semua cinta dalam hatinya, takkan kubiarkan bersisa sedikitpun, dmei kebaikannya dan demi kebaikanku.
tinggal 2 bulan lagi dan aku telah siap membuka hatiku untuk orang lain.