Label

Kamis, 26 Februari 2015

Menemukan kehilangan 1



Masih dengan kerutan di jidat yang sama, kamu tersenyum padaku. Seorang anak perempuan kecil di sampingmu yang kamu genggam tangannya. Cantik, barangkali mirip ibunya pikirku. Sementara lihatlah aku dengan sebuah notebook dan tas jinjing yang penuh dengan berkas kantor. Berusaha memberikan senyum terbaik untukmu.
“Cantik anaknya kak, pasti mirip ibunya” akhirnya ku keluarkan yang menjadi isi kepalaku. Ku tatap anak itu, menyusuri satu-satu jejak lelaki di depanku dalam diri anak itu. Aku tersenyum sendiri, mereka memiliki mata yang sama. Salah satu bagian yang membuatku dulu jatuh cinta.
“Salim sama tante sayang,” hanya itu kata yang kau ucapkan. Dan anak kecil perempuan cantik itu menyambut tanganku dan menciuminya. Imut sekali.
Aku masih tak mengerti, takdirkan atau hanya kebetulan kita di pertemukan kembali di sini. Di tempat yang tak pernah kuduga sama sekali. Masih teringat ketika kamu meninggalkan kotaku karena masa studimu telah selesai. Tak ada kata-kata perpisahan. Hanya sebuah pesan ambigu yang kamu titip melalui temanmu untukku. Dan sekarang disini, di sebuah kota kecil yang jauh dari kota asal kita berdua dipertemukan.
“Duduk di sana dulu yuk, kangen ngobrol sama kamu” Ajakmu membimbing mataku menuju sebuah  bangku taman yang kosong. Anak kecil di sampingmu nampaknya sudah gusar ingin segera pulang. Aku juga sementara kerepotan membawa barang bawaanku. Sungguh tak ingin kulewatkan kesempatan ini, hanya untuk merunut waktu yang telah terlewatkan di antara kita berdua. Ku putar otakku mempertimbangkan dua kemungkinan. Tinggal bercerita tak peduli dengan anakmu yang mulai rewel, tak peduli dengan perjaan kantorku, tak peduli dengan kehidupanmu sekarang. Atau saya berlalu, melupakan rasa penasaranku tentang apa yang terjadi denganmu selama lima tahun ini. Tapi akh sudahlah, barangkali semua lebih baik jika tetp menjadi rahasia.
“Aduh, maaf kak. Sepertinya saya buru-buru, lagi pula anaknya sudah mau pulang sepertinya. Lain kali kita cerita panjang lebar” ucapku buru-buru ingin mengakhiri pertemuan ini.

*bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentnya dong... :)