Label

Selasa, 25 Oktober 2011

aku bukan merajuk

awalnya semua berjalan lancar, tak kusangka akan berakhir seperti ini. siapa yang salah? tentu saja dari sisi mereka aku yang salah, tapi jika kalian mau mencoba berpikir dari sisiku, tentu kalian akan melihat bahwa aku tidak salah sama sekali dalam hal ini. padahal kemarin malam kita semua sudah saling mengeluarkan unek-unek. dan pagi inipun kita sedang asik foto-foto. tapi entah ide dari mana sehinggah kalian berpikir untuk menceburku ke air laut. padahal kamu tau aku sangat tidak menyukai hal itu. aku yang mencium kejahilan kalian lari semampuku, tapi karena lariku lambat makax kalian bisa mengejarku. setengah mati kupertahankan posisiku. aku berkeras, melepaskan semua genggaman kalian semua. mempertahankan kamera tetap di tanganku agar kalian tidak menceburku ke laut karena kamera itu. tapi aku sendiri dan kalian banyak, setelah sekian lama, akhirnya pertahananku kalah. entah siapa saja yang menyeretku ke laut, aku tak ingat lagi. intinya ada yang memegang tanganku, ada yang menyeret kakiku dan ada yang setengah mati mengambil kameraku.
pada akhirnya terwujud keinginan kalian, aku berhasil dibawa ke laut. dan seelah itu  kalianpun puas, kalian tidak melihat sakit dalam hatiku. aku bergegas ke darat, tak memperdulikan seorangpun diantara kalian. saat di banguanan kecil dipinggir laut, aku menyeka air mataku. dan salah seorang diantara kalian mengatakan kalau aku menangis. mungkin sedikit dari kalian ada yang menyesal. tapi itu tak mengubah apa-apa saat itu. intinya aku masih sakit hati. mungkin menurutmu aku keterlaluan hanya karena persoalan seperti itu aku marah. dalam diam aku bergegas mengganti pakaian, anak-anak yang lain yang tak mengerti masalah menatapku keheranan. kamu mengejarku tapi tak kuperdulikan kau sama sekali. tak sepatah katapun keluar dari mulutku. kalian tak mengerti perasaanku. aku hanya berpikir aku tak pernah meminta banyak dari kalian, aku hanya ingin kalian mengerti bahwa ketika aku berkata tidak iu artinya tidak, mau hal itu sekecil dan seesepele apapun. aku hanya berpikir sekian lama kita berteman, dan aku tak pernah menuntu apapun, aku selalu mengerti kalian, tapi kenapa persoalan kecil begitu kalian tak mengerti. mestinya kalian bisa tau kalau aku sangat tak suka ketika tak kulepas kamera dari tanganku meskipun sudah sangat dengan air., itu artinya aku memilih kamera itu rusak hanya agar aku tidak ke laut.
sejujurnya ini bukan persoalan air lautnya, tapi sesuatu yang tidak saya ingini tPI kalian paksakan. saat itu setelah ganti pakaian, aku masih tak memperdulikan seorangpun diantara kalian, aku hanya langsung ke tenda. meskipun kondisi tenda saat itu sangat panas, aku tak perduli. kuambil jaket menutupi mukaku, kemudian aku menangis. kemudian salah seorag diantara kalian membujukku. dan yang lain diluar tenda bercerita tentang aku, menceritakan kalau aku tak suka dibujuk. oke hal itu adalah benar bahwa aku tak suka dibujuk. tapi kemudian dia menambahkan kalau saya dibujuk dan saya marah saya bisa mencaci keluarga mereka. aku semakin sedih mendengarnya, karena yang berkata begitu adalah teman dekatku yang belum pernah sekalipun saya kasih begitu. kapan saya pernah marah padanya seeperti itu. ketika saya tidak suka sesuatu aku hanya diam, mana mungkin saya akan membawa-bawa keluarga kalian, apa salah mereka. belum lagi ketika dia menceritakan kelemahanku yang lain yang dia besar-besarkan. sakit hatiku mendengarnya, tapi aku tak akan muncul di depan mereka dengan kondisiku seperti ini. sudahlah.... agi mereka aku gampang sekali merajuk. padahal seandainya mereka tau, aku bukan merajuk, aku menghindar karena aku benci menangis di depan orang lain. tak ada dendam sama sekali dalam hatiku,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentnya dong... :)