Ya Tuhan berdosakah aku ketika
dua orang teman meminta untuk datang ke rumah dan aku tak mengijinkannya. Aku
mengaku aku salah, sepertinya aku belum siap menerima kenyataan kalau aku sudah
besar sekarang, sangat wajar kalau aku punya teman laki-laki. Tapi keadaannya
aku belum pernah membawa teman laki-laki sebelumnya sendiri maupun berdua, aku
tak tau harus bersikap bagaimana. Aku sungguh tidak siap dengan perubahan ,Tuhan.
Dan sekarang mereka berdua bahkan yang lain marah kepadaku karena berpikir aku
tega. sungguh Tuhan, Engkaupun tau bahwa aku bukan bermaksud setega itu
membiarkan mereka kehujanan. Tapi apa yang bisa aku perbuat. Aku tidak biasa
dengan kondisi seperti ini. Mungkin aku kaku, tapi begitulah kondisi di
keluargaku, saudaraku semuanya perempuan. Kakakkupun dulu sampai ketika saat
harus kembali padaMu Tuhan tidak pernah mencontohkan hal tersebut padaku, dan
itupun berarti sama aku juga masih punya kewajiban untuk tidak memberikan
contoh yang tidak baik pada adikku. Aku sadar salahku karena aku salah menilai
baik dan buruk. Dan aku terlambat mencernanya.
Aku salah, bukankah aku sendiri
yang bilang lebih baik berteman dengan saling mengenal orang tua dan sekarang
apa yang saya lakukan, saya menolak niat baik teman saya. Tapi masalahnya
mereka teman laki-laki. Seumur hidup aku baru berteman dengan laki-laki saat
aku kuliah. Jangankan mereka tetanggaku yang teman SD, SMP-kupun tak pernah
kerumah. Seandainya mereka bersama perempuan, kondisinya pasti berbeda. Mungkin
benar kata mereka aku kaku tapi sepanjang ingatanku, tetanggakupun tak ada yang
seperti itu.
Mereka marah mungkin karena
sampai sekarang aku tak minta maaf dan menjelaskan. Mereka pasti berpikir aku
keras kepala. Mungkin benar, tapi aku hanya ingin sekali saja dimengerti. Aku
bukan melarang mereka ke rumah, aku hanya tak tau bagaimana memperkenalkan
mereka. Lagipula saat itu aku sedang menunggu mobil untuk kembali ke Makassar.
Aku pikir sudahlah ada saatnya aku harus mengikhlaskan mereka membenciku.
Aku harus berdamai dengan kondisi
seperti ini. God?bad? who knows. Aku tak
boleh menyalahkan diriku sendiri, tak boleh pula menyalahkan mereka.
Cuma sekedar melist saja apa yang menjadi kendala dalam masalah ini…..
Mereka beranggapan aku egois,
jadi mereka apa. Aku telah berniat baik kemarin untuk ke tempat mereka untuk
minta maaf dan hanya sebagian kecil dari mereka yang tidak marah. Salah seorang melarangku
masuk. Oke aku takkan masuk, bukan karena aku marah tapi karena aku menghargai
keputusannya.kapanpun mereka telah mengijinkan aku masuk ke rumahnya, aku akan
masuk. Aku tau mereka marah karena aku
tidak menginjikan ke rumahku saat itu tapi aku berkata akan mengajaknya jika
memang sdh saatnya. dan mereka lebih egois denganmengatakan pada salah seorang temanku bahwa walau saya mengirim bidadari untuk mengundang mereka, mereka takkan datang. aku menyesal juga, aku sadar sebagai orang bugis perlakuanku salah. tapi biarlah. kadang kita harus melepaskan masalah itu. memafkan, melupakan dan belajar dari kesalahan kita, dan itu yang sekarang aku coba lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentnya dong... :)