(Tuhan bimbinglah aku untuk tidak GR.... Aamiin)
Membaca sebagian tulisanmu (karena sebagian lagi kamu sembunyikan), aku tersadar untuk memberikan argumentasi. Anggaplah aku GR, tulisan itu untukku atau bukan aku merasa bahwa tulisanmu itu balasan dari tulisanku yang berjudul "aku merindukan 4 tahun silamm". kalau tebakanku benar, itu berarti kamu benar2 memantau tulisan di blogku. Dan kalau tulisan itu betul balasan dari tulisanku, maka ku katakan "iya akupun membaca blogmu". Iya yahhh,, setelah kamu menulis begitu, aku juga bertanya-tanya dalam diriku....,, kenapa aku juga harus penasaran dan membaca postinganmu. tapi tenang kawan, aku takkan membacanya lagi setelah aku menganggap masalah ini selesai.
kamu bertanya "sebenarnya permasalahan ini ada dimana.... ada pada diriku atau hanya sebuah ketakutan yang ada pada dirimu!!..."
la lagi-lagi kamu mungkin benar, bahwa aku juga salah karena terlalu banyak ketakutan dalam diriku. dan sekarang akan aku ungkapkan apa yang ada di otakku dan aku anggap masalah ini selesai. Aku tak ingin kamu jadi menjilat ludahmu sendiri. Aku akui aku salah terlalu banyak ketakutan dalam diriku. Aku ingin bilang apa yang tidak saya sukai darimu.
1. insiden postinganmu yang dulu yang sy suruh hapus karena ada fotoku yang entah km dapat dari mana. tapi saya anggap itu sudah selesai karena kamupun sudah menghapusnya.
2. teman-temanmu yang juga merupakan temanku bilang kalau saya sempat pacaran denganmu dan mereka mengatakan mendapat infonya darimu. aku yakin kita sama2 tau kalau kita tidak pernah pacaran. dekat saja tidak. aku berharap tidak ada orang yang salah paham lagi.
3. kamu merasa punya janji padaku, padahal aku tak pernah merasa di janji. apalagi kamu ngotot mau melaksanakan janjimu itu. Aku tulus tak ingin kamu melakukan janjimu (yang ku rasa tak pernah kau janjikan itu)
3. dan ini yang paling sering kamu lakukan dan paling membuatku jengkel. kamu bilang suka padaku dan kemudian ku tawarkan kamu pertemanan, dan akhirnya kamu setujui. tapi tiba-tiba beberapa waktu kemudian kamu muncul lagi dan bilang suka, dan terus seperti itu selama 4 tahun ini. padahal setiap saya jengkel padamu dan kemudian kamu balik kesal karena sikapku, kamu pasti bilang kamu tidak lagi menyukaiku. dan kemudian nanti pasti akan terdengar kamu pacaran dengan seseorang.
Jujur aku tak cemburu sama sekali pada setiap pacar-pacarmu. bahkan aku turut bahagia untukmu. dan lega kalau kamu telah dapat pasangan yang baik. (semua teman-temanku yang pernah kamu pacari adalah orang baik, sekarang kamu pasti menyesal tidak bertahan lama dengan mereka). Aku hanya jengkel karena setiap kamu putus kamu akan datang lagi bilang suka padaku. Kamu pikir aku ini apa???? pelarian yang baik???? Hal yang kedua yang aku tak suka "kenapa kamu harus pacaran dengan orang-orang yang sangat dekat dengan lingkunganku". aku tak akan keberatan kalau seandainya hubunganmu itu berlangsung lama, namun dalam kasusmu kamu tak pernah lama pacaran dengan seseorang.
Ada satu pertanyaanku untukmu yang selalu mengganggu otakku. sebenarnya apa yang kamu cari??? "pengakuan"??? silahkan kamu jawab sendiri. itu yang membuatku yakin kamu tidak pernah tulus benar-benar menyukaiku.
Aku sangat senang dan berterimakasih karena pada akhir tulisanmu kamu menuliskan " sekali lagi, saya tekankan lembaran putih yang
tertulis kini sudah tak lagi ada namamu... buat ku itu hanya masa lalu,
yang tak perlu ditengok lagi".
dan Sekarang aku berdoa kamu bahagia, aku hanya minta satu hal padamu tolong pegang kata-katamu. jangan jilat ludahmu, jadilah laki-laki yang baik. aku mohon selamanya
jangan pernah ada saya lagi dalam hidupmu. Aku senang kamu senang dan akupun ingin senang. Tolong jangan benci padaku, karena akupun tidak benci padamu. Apalagi jangan sampai kamu jengkel dan mendoakanku tak punya jodoh. hehehe itu adalah mimpi buruk bagi seorang perempuan. Kelak aku akan jadi teman yang baik untuk istrimu... hahahahaha.... owww iya kalau ternyata benar-benar kamu tak benci, tak suka, tak jengkel, atau tak cinta padaku, aku takkan keberatan lagi untuk satu berada dalam satu lokasi denganmu.
mungkin tawaranku ini sedikit membosankan di telingamu, tapi aku takkan pernah berhenti menawarkan "ayo jadi temanku". kalaupun kamu tak ingin berteman itu pilihanmu. yang penting bagiku "aku tidak ada lagi dalam hidupmu"
(yaaa Tuhan,, semoga aku tidak GR)