Aku rindu 4 tahun silam... salah satu tahun yang paling bermanfaat dalam hidupku. salah satu tahun dimana aku merasakan banyak menerima karena aku memberi. Tahun dimana beberapa kisah berawal. Aku rindu mengajar anak-anak LASPEN lagiiii.... aku rindu pada cara komunikasi Salama' yang nggak bisa bicara. Aku rindu pada si pendiam Tika yang telah memberiku surat pertamanya setelah dia berhasil merangkai beberapa huruf menjaddi sebuah surat yang jauh lebih indak dari semua puisi yang pernah kubaca. Meskipun masih banyak yang salah eja, namun pada saat itu aku sadar bahwa kebahagiaan bukan dari rangkaian kata-kata manis yang enak di dengar. melainkan sebuah surat jujur yang diberikan dengan sederhana dan ketulusan. Bahkan ketulusan dan kesederhanaan itu tergambar dengan sangat jelas....
Aku rindu pada si kecil nan centil dila yang selalu ceria,,,,, meskipun ketika diganggu bisa menjadi sangat cengeng namun dia istimewa.... pada om ICAL, anak usia 8 tahun (itu dulu, sekarang telah berusia 12 tahun) yang selalu memanggil kami tante (dengan huruf e seperti saat kita mengucapkan te pada kata tempe) bukan tante seperti yang sering kita dengar... hal itu selalu menjadi sebuah panggilan yang manis di telingaku... pada ADEL anak kos yang nakal, tukang merajuk,,, dan untungnya pintar... pada CINA alis SINAr, pada Anti, Ramdan, Fian, Andika, semuanya....
Aku rindu pada si kecil nan centil dila yang selalu ceria,,,,, meskipun ketika diganggu bisa menjadi sangat cengeng namun dia istimewa.... pada om ICAL, anak usia 8 tahun (itu dulu, sekarang telah berusia 12 tahun) yang selalu memanggil kami tante (dengan huruf e seperti saat kita mengucapkan te pada kata tempe) bukan tante seperti yang sering kita dengar... hal itu selalu menjadi sebuah panggilan yang manis di telingaku... pada ADEL anak kos yang nakal, tukang merajuk,,, dan untungnya pintar... pada CINA alis SINAr, pada Anti, Ramdan, Fian, Andika, semuanya....